Maket Kawasan Skala 1:1000

Tata Guna Lahan Terintegrasi : Maket ini menampilkan pembagian zona yang jelas, mencakup area pertambangan aktif, area konservasi hutan lindung atau produksi, badan air, dan infrastruktur pendukung (jalan, fasilitas pengolahan).
Detail Operasional Pertambangan : Menggambarkan tahapan kegiatan pertambangan secara realistis, mulai dari eksplorasi, penambangan terbuka atau bawah tanah, hingga area penimbunan material.
Implementasi Pengelolaan Lingkungan : Menunjukkan elemen kunci dari praktik pertambangan berkelanjutan, seperti : Pengendalian Erosi dan Sedimentasi : Model saluran drainase, kolam pengendap, atau struktur penahan sedimen lainnya.
Pengelolaan Lahan Pucuk (Topsoil) : Area yang dimodelkan sebagai tempat penyimpanan tanah pucuk untuk digunakan kembali dalam reklamasi.
Area Reklamasi dan Revegetasi : Sebagian maket menampilkan lahan bekas tambang yang sedang dalam proses pemulihan dengan penanaman kembali vegetasi (pohon-pohon kecil, semak) untuk mengembalikan produktivitas lahan.
Zona Penyangga (Buffer Zone) : Area yang memisahkan aktivitas industri dari ekosistem hutan yang sensitif.

Maket ini berfungsi sebagai alat komunikasi visual yang efektif untuk sosialisasi, edukasi, dan pameran. Ini membantu pemangku kepentingan, investor, dan masyarakat umum untuk memahami bagaimana KLHK, melalui Ditjen PKTL, mengawasi dan memastikan kegiatan pertambangan di kawasan hutan dilaksanakan secara bertanggung jawab, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan mendukung tercapainya pengelolaan hutan lestari.